Saat ini seluruh umat Islam sedunia sedang bergembira merayakan hari lahirnya sosok manusia yang agung, insan kamil, manusia sempurna yang tiada duanya, yakni Nabi besar Muhammad SAW. pembawa agama Islam.
Hampir setiap hari, dimana-mana, di masjid, surau, mushola, langgar,
aula, sekolah, hingga di rumah-rumah sering dijumpai sekumpulan orang sedang
melaksanakan moment yang biasa disebut dengan Maulid Nabi itu.
Menurut historisnya, kelahiran Nabi besar Muhammad SAW mengandung
banyak keajaiban. Keajaibain tersebut tidak hanya terjadi ketika Nabi
dilahirkan hingga menjadi Rasul utusan Allah saja, tapi juga bermula sejak buntingnya
Siti Aminah Az-Zuhriyyah, ibunda Rasulullah SAW.
Dalam Kitab Az-Zahr Al-Basim, Sayid Usman Betawi menyebutkan, di
saat Aminah dibuntingkan, mengandung
Rasulullah, Allah SWT berseru, “Hai malaikat Ridwan tambah perhiasan surga
serta buka seluruh pintunya, maka inilah kejadian kekasih Tuhan Azza Wajalla.”
Selain itu, pada hari tersebut, yakni disaat Aminah bunting,
binatang-binatang di bumi berkata pada penduduk Mekkah dengan bahasa yang
fasih, katanya “hai suku Quraisy, demi Tuhannya Ka’bah, ini adalah hari
dibuntingkannya Nabi akhir zaman, pelitanya manusia di bumi. Beruntung orang
yang percaya dan mengikut Syari’atnya. Sebaliknya, binasa orang yang mengingkarinya.”
Diceritakan, pada ketika itu kota mekkah sedang dalam keadaan
kemarau panjang, pohon-pohon banyak yang kering dan mati, hingga berimbas sulit
didapatnya makanan dan mahalnya harga barang. Namun, setelah dibuntingkan
Rasulullah SAW, hujan pun turun, semua pohon hidup, hijau, berkembang dan
berbuah, disamping itu banyak para kafilah mulai berdatangan membawa barang
dagangan ke kota tersebut.
Para pendeta Yahudi dan Nasrani pun, yang mereka telah membaca
kitab injil serta taurat, menghabarkan pada penduduk Quraisy Mekkah dengan
katanya, “inilah waktu telah dibuntingkan Nabi akhir zaman dari bangsamu.”
Keajaiban tersebut juga dirasakan langsung oleh ibunda Rasulullah SAW,
Aminah. Diceritakan, ia tidak pernah merasa berat, sakit, atau mengidam seperti
perempuan lainnya, melainkan ia hanya tidak kedatangan haid.
Pada suatu ketika, antara tidur dan jaga, Aminah ditanya seseorang,
katanya “apa kamu tahu bahwa kamu sekarang sedang bunting?” Tidak, jawab
Aminah. “kamu telah bunting, mengandung sosok manusia junjungan dan paling
mulia dari sekalian makhluk. Kelak ia menjadi pesuruh Tuhan sekalian alam. Maka apabila kamu melahirkan, berilah nama
Muhammad, dengan perintah Allah Ta’ala.” Jelasnya.
Adapun keajaiban sewaktu kelahirannya Nabi Besar Muhammad SAW,
diantaranya adalah, semua berhala di dunia jatuh kebawah dan hancur. Api sembahan
orang persi dan lainnya padam. Semua kursi kerajaan raja-raja di dunia jatuh ke
bawah. Semua orang petapa di gunung-gunung dan dukun-dukun merasa takut dan
lenyap semua perbuatan mereka.
Semua binatang, termasuk burung, berkata dengan takdir Allah SWT. Menghabarkan
lahirnya Nabi Muhammad SAW ke dunia dengan berbagai pujian untuknya.
Para pendeta Yahudi dan Nasrani menghabarkan zhahirnya (nampaknya) junjungan
kita Muhammad SAW. dengan segala tanda-tandanya yang terdapat dalam kitab
taurat dan injil.
Demikian segelintir keajaiban sewaktu Rasulullah dibuntingkan
hingga lahirnya. Sedangkan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW itu sendiri, ia
lahir pada waktu fajar, malam Senin 12 Rabiul awal bertepatan dengan tahun Gajah,
dan siang harinya, penduduk mekkah pun mengetahuinya.
Aminah mengutus seseorang untuk menemui Abdul Muthalib, kakek Nabi,
yang sedang berada di Masjidil Haram, untuk memberitakan kelahiran cucunya. Utusan
mendapati Abdul Muthalib sedang duduk di Hajar dekat Baitullah. Lantas ia
memberitakan bahwa Aminah melahirkan anak laki-laki.
Abdul Mutahalib sangat gembira mendengar berita tersebut. Ia pun
bergegas pulang menemui Aminah. Ia melihat cucunya dengan penuh kegembiraan. Ia
lihat terpancar sifat keelokkan, kemuliaan, dan nur pada cucunya tersebut.
Aminah bercerita kepada Abdul Muthalib tentang semua perkara yang pernah
ia dengar, lihat, rasakan, dan semua keajaiban sejak ia bunting hingga
melahirkan. Termasuk ceritanya, bahwa ia setiap bulan bermimpi ditemui satu
Nabi dimana masing-masing dari Nabi tersebut berpesan agar kelak menamai
anaknya dengan “MUHAMMAD”. Kegembiraan Abdul Muthalib pun bertambah, lantas ia
bawa cucunya ke Masjidil Haram, ia masukkan tangannya ke Baitullah dan berkata,
الحمد لله الذي اعطاني هذا الغلام الاردانى
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberiku seorang anak laki-laki yang bersih suci asal-usulnya.
Selanjutnya, Abdul Muthalib menamai cucunya
tersebut dengan Muhammad serta memberikan jamuan makan kepada Seluruh penduduk
Mekkah.
Tidak hanya Aminah dan Abdul Mutalib saja
yang bergembira atas kelahiran Rasulullah. Abu Lahab, paman Nabi pun, ketika ia
diberi tahu budaknya bahwa ia mendapatkan keponakan laki-laki berwajah elok dan
berbagai kebagusan lainnya ia sangat gembira, hingga ia berucap pada budaknya, “kamu
sekarang merdeka”.
Diceritakan, walaupun Abu Lahab musuh
Islam, yang jelas-jelas satu surah penuh dalam al-Qur’an, surah al-Lahab, menyebutkan
tentang kecelakaan dan kebinasaannya. Ia diberikan keringan hukuman siksa setiap
hari senin, berkat pernah satu kali gembira menyambut kelahiran Rasulullah SAW.
Ini adalah tantangan bagi muslimin dan
muslimat. Sudah sewajarnya kita menyambut hari Maulid Nabi dengan penuh
kegembiraan. Sangat ironis kalau orang Islam itu sendiri tidak tahu-menahu,
masa bodoh, dengan datangnya bulan maulid, yakni Rabiul Awal, hari lahirnya
Rasulullah SAW.
Sayidina ‘Ali berkata, siapa yang
membesarkan Maulid Nabi, dan adalah ia penyebab bagi dibacanya, tidak keluar ia
dari dunia melainkan dengan membawa iman serta masuk surga tanpa hisab.
Syekh Al-Ma’ruf al-Karkhi berkata, barangsiapa menyiapkan makanan
untuk hidangan pembacaan Maulid Nabi, serta ia kumpulkan orang, ia nyalakan
lampu, ia pakai pakaian baru, berminyak harum, karena membesarkan hari
kelahiran Rasulullah SAW, niscaya Allah kumpulkan ia beserta golongan pertama
dari para Nabi, dan adalah ia pada a’la ‘iliyyin.
Selain itu, disebutkan dalam kitab Majmu karya KH. Munawwar Gazali,
cucu Syekh Muhammad Kasyful Anwar, jika dibaca maulid Nabi atas air, maka siapa
saja yang meminum air tersebut masuk ke dalam hatinya seribu nur (cahaya) dan
rahmat.
Subhanallah. Sungguh luar biasa keistimewaan Maulid Nabi. Mukjizat
yang mengandung berjuta keajaiban dan keistemewaan.
Semoga dengan adanya catatan ini dapat memberikan pencerahan. Menambah
kecintaan kita terhadap Nabi besar Muhammad SAW. Amin.
Selamat hari Maulid Nabi, 12 Rabiul Awwal 1435 – 14 Januari 2014.
Selesai ditulis, 11 Januari 2014@Daud Fathani
0 komentar:
Posting Komentar