Sabtu, 11 Januari 2014

Mukjizat Maulid Nabi



Saat ini seluruh umat Islam sedunia sedang bergembira merayakan hari lahirnya sosok manusia yang agung, insan kamil, manusia sempurna yang tiada duanya, yakni Nabi besar Muhammad SAW. pembawa agama Islam.

Hampir setiap hari, dimana-mana, di masjid, surau, mushola, langgar, aula, sekolah, hingga di rumah-rumah sering dijumpai sekumpulan orang sedang melaksanakan moment yang biasa disebut dengan Maulid Nabi itu.

Menurut historisnya, kelahiran Nabi besar Muhammad SAW mengandung banyak keajaiban. Keajaibain tersebut tidak hanya terjadi ketika Nabi dilahirkan hingga menjadi Rasul utusan Allah saja, tapi juga bermula sejak buntingnya Siti Aminah Az-Zuhriyyah, ibunda Rasulullah SAW.

Dalam Kitab Az-Zahr Al-Basim, Sayid Usman Betawi menyebutkan, di saat  Aminah dibuntingkan, mengandung Rasulullah, Allah SWT berseru, “Hai malaikat Ridwan tambah perhiasan surga serta buka seluruh pintunya, maka inilah kejadian kekasih Tuhan Azza Wajalla.”

Selain itu, pada hari tersebut, yakni disaat Aminah bunting, binatang-binatang di bumi berkata pada penduduk Mekkah dengan bahasa yang fasih, katanya “hai suku Quraisy, demi Tuhannya Ka’bah, ini adalah hari dibuntingkannya Nabi akhir zaman, pelitanya manusia di bumi. Beruntung orang yang percaya dan mengikut Syari’atnya. Sebaliknya, binasa orang yang mengingkarinya.”

Diceritakan, pada ketika itu kota mekkah sedang dalam keadaan kemarau panjang, pohon-pohon banyak yang kering dan mati, hingga berimbas sulit didapatnya makanan dan mahalnya harga barang. Namun, setelah dibuntingkan Rasulullah SAW, hujan pun turun, semua pohon hidup, hijau, berkembang dan berbuah, disamping itu banyak para kafilah mulai berdatangan membawa barang dagangan ke kota tersebut.

Para pendeta Yahudi dan Nasrani pun, yang mereka telah membaca kitab injil serta taurat, menghabarkan pada penduduk Quraisy Mekkah dengan katanya, “inilah waktu telah dibuntingkan Nabi akhir zaman dari bangsamu.”
Keajaiban tersebut juga dirasakan langsung oleh ibunda Rasulullah SAW, Aminah. Diceritakan, ia tidak pernah merasa berat, sakit, atau mengidam seperti perempuan lainnya, melainkan ia hanya tidak kedatangan haid.
Pada suatu ketika, antara tidur dan jaga, Aminah ditanya seseorang, katanya “apa kamu tahu bahwa kamu sekarang sedang bunting?” Tidak, jawab Aminah. “kamu telah bunting, mengandung sosok manusia junjungan dan paling mulia dari sekalian makhluk. Kelak ia menjadi pesuruh Tuhan sekalian alam.  Maka apabila kamu melahirkan, berilah nama Muhammad, dengan perintah Allah Ta’ala.” Jelasnya.

Adapun keajaiban sewaktu kelahirannya Nabi Besar Muhammad SAW, diantaranya adalah, semua berhala di dunia jatuh kebawah dan hancur. Api sembahan orang persi dan lainnya padam. Semua kursi kerajaan raja-raja di dunia jatuh ke bawah. Semua orang petapa di gunung-gunung dan dukun-dukun merasa takut dan lenyap semua perbuatan mereka.

Semua binatang, termasuk burung, berkata dengan takdir Allah SWT. Menghabarkan lahirnya Nabi Muhammad SAW ke dunia dengan berbagai pujian untuknya.

Para pendeta Yahudi dan Nasrani menghabarkan zhahirnya (nampaknya) junjungan kita Muhammad SAW. dengan segala tanda-tandanya yang terdapat dalam kitab taurat dan injil.

Demikian segelintir keajaiban sewaktu Rasulullah dibuntingkan hingga lahirnya. Sedangkan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW itu sendiri, ia lahir pada waktu fajar, malam Senin 12 Rabiul awal bertepatan dengan tahun Gajah, dan siang harinya, penduduk mekkah pun mengetahuinya.

Aminah mengutus seseorang untuk menemui Abdul Muthalib, kakek Nabi, yang sedang berada di Masjidil Haram, untuk memberitakan kelahiran cucunya. Utusan mendapati Abdul Muthalib sedang duduk di Hajar dekat Baitullah. Lantas ia memberitakan bahwa Aminah melahirkan anak laki-laki.

Abdul Mutahalib sangat gembira mendengar berita tersebut. Ia pun bergegas pulang menemui Aminah. Ia melihat cucunya dengan penuh kegembiraan. Ia lihat terpancar sifat keelokkan, kemuliaan, dan nur pada cucunya tersebut.

Aminah bercerita kepada Abdul Muthalib tentang semua perkara yang pernah ia dengar, lihat, rasakan, dan semua keajaiban sejak ia bunting hingga melahirkan. Termasuk ceritanya, bahwa ia setiap bulan bermimpi ditemui satu Nabi dimana masing-masing dari Nabi tersebut berpesan agar kelak menamai anaknya dengan “MUHAMMAD”. Kegembiraan Abdul Muthalib pun bertambah, lantas ia bawa cucunya ke Masjidil Haram, ia masukkan tangannya ke Baitullah dan berkata,

الحمد لله الذي اعطاني هذا الغلام الاردانى

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberiku seorang anak laki-laki yang bersih suci asal-usulnya.

Selanjutnya, Abdul Muthalib menamai cucunya tersebut dengan Muhammad serta memberikan jamuan makan kepada Seluruh penduduk Mekkah.

Tidak hanya Aminah dan Abdul Mutalib saja yang bergembira atas kelahiran Rasulullah. Abu Lahab, paman Nabi pun, ketika ia diberi tahu budaknya bahwa ia mendapatkan keponakan laki-laki berwajah elok dan berbagai kebagusan lainnya ia sangat gembira, hingga ia berucap pada budaknya, “kamu sekarang merdeka”.

Diceritakan, walaupun Abu Lahab musuh Islam, yang jelas-jelas satu surah penuh dalam al-Qur’an, surah al-Lahab, menyebutkan tentang kecelakaan dan kebinasaannya. Ia diberikan keringan hukuman siksa setiap hari senin, berkat pernah satu kali gembira menyambut kelahiran Rasulullah SAW.

Ini adalah tantangan bagi muslimin dan muslimat. Sudah sewajarnya kita menyambut hari Maulid Nabi dengan penuh kegembiraan. Sangat ironis kalau orang Islam itu sendiri tidak tahu-menahu, masa bodoh, dengan datangnya bulan maulid, yakni Rabiul Awal, hari lahirnya Rasulullah SAW.

Sayidina ‘Ali berkata, siapa yang membesarkan Maulid Nabi, dan adalah ia penyebab bagi dibacanya, tidak keluar ia dari dunia melainkan dengan membawa iman serta masuk surga tanpa hisab.

Syekh Al-Ma’ruf al-Karkhi berkata, barangsiapa menyiapkan makanan untuk hidangan pembacaan Maulid Nabi, serta ia kumpulkan orang, ia nyalakan lampu, ia pakai pakaian baru, berminyak harum, karena membesarkan hari kelahiran Rasulullah SAW, niscaya Allah kumpulkan ia beserta golongan pertama dari para Nabi, dan adalah ia pada a’la ‘iliyyin.

Selain itu, disebutkan dalam kitab Majmu karya KH. Munawwar Gazali, cucu Syekh Muhammad Kasyful Anwar, jika dibaca maulid Nabi atas air, maka siapa saja yang meminum air tersebut masuk ke dalam hatinya seribu nur (cahaya) dan rahmat.

Subhanallah. Sungguh luar biasa keistimewaan Maulid Nabi. Mukjizat yang mengandung berjuta keajaiban dan keistemewaan.

Semoga dengan adanya catatan ini dapat memberikan pencerahan. Menambah kecintaan kita terhadap Nabi besar Muhammad SAW. Amin.

Selamat hari Maulid Nabi, 12 Rabiul Awwal 1435 – 14 Januari 2014.


Selesai ditulis, 11 Januari 2014@Daud Fathani

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Kunjungannya.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India